Hey
There!!! ^.^)/ sudah lama sekali sejak posting terakhir. Ya gueh terlalu sibuk
dengan diri sendiri. Woo ya sebenarnya banyak artikel yang gueh ketik tapi
mostingnya yang males haha. Kali ini aku mau posting tentang wanita… hmm ya
wanita. Oh iya jangan ada yang tersinggung tentang post ini, ini hanya sekedar
pendapat saya dan hanya sekedar kritik. Yasudah langsung saja Check This out… :D
Dari
judulnya sudah menjurus kan ke “Emansipasi Wanita”, ya bagi Indonesia itu sudah sangat umum dan identik
dengan Ibu Kartini yang katanya bernama asli Harum itu =.=v. Bagi yang tidak tau
emansipasi yang dilakukan Ibu kita Kartini tersebut adalah akibat terjadinya
perbedaan derajat dimana laki-laki derajatnya lebih tinggi dari perempuan. Di
jaman itu pun masyarakatnya hanya mengijinkan perempuan sekedar pekerja dapur.
Dan Ibu Kartini memperjuangkan kaumnya untuk dapat menikmati bangku sekolah.
Bagaimana
sekarang tentang emansipasi wanita di jaman yang modern ini?? Manurut gueh
emansipasi di jaman yang semakin modern ini sudah sangat mengada-ada dan
menyimpang dari kodrat wanita aslinya. Banyak sekali hal yang seharusnyaa bukan
untuk wanita jadi milik wanita dan hal yang seharusnya dilakukan wanita malah
ditinggalkan begitu saja.
Contoh aku
mulai dari dunia orang dewasa . Sekarang ini jaman susah. Yah, tepat sekali dan banyak orang
dewasa yang mengejar pekerjaan tak kalah dengan para kaum hawa. Apa salah jika
perempuan bekerja??? Tentu saja tidak, tidak ada aturan yang mengharamkan
perempuan mencari uang. Tapi dengan syarat selama tidak meninggalkan
kewajibannya sebagai seorang ibu. Ibu adealah orang yang seharusnya membangun
karakter buah hatinya, itulah maka dikenal “Bahasa Ibu” bukan “Bahasa Babu”. Dan
sekarang banyak Ibu yang mereka menyebut diri mereka wanita karir yang sukses.
Tapi bagai mana dengan keluarga mereka? Ataukah sesukses karirnya. Sederhana
saja, pada kodratnya wanita kebanggaannya adalah anaknya yang berkarakter. Dan
itulah salah satu sebab hancurnya karakter anak muda di negeri ini. Jadi, Apa
itu yang disebut Emansipasi???
Contoh dari
dunia pegaulan. Pergaulan jaman sekarang saangatlah memperihatinkan. Bila
kalian melihat sekeliling kota saat siang hari atau bahkan malam hari. Kalian
akan melihat anak-anak yang nongkrong dari sekedar nongkrong pinggir jalan
seperti warkop, hingga yang elit seperti café, restoran dan semacamnya. Jaman
dahulu keluar malam sangatlah menimbulkan pemikiran yang negative dari
masyarakat khususnya bagi kaum hawa. Mungkin jaman dulu kenapa tidak asing
nongkrong bagi laki-laki. Karena mereka nongkrong untuk ronda, dan bagaimana
jaman dahulu apakah perempuan juga ronda. Jelas tidak perempuaan jaman dahulu
sangat dijaga kehormatannya setelah jam maghrib sangat tidak pantas bagi wanita
keluar di malam hari. Tapi sekarang lihatlah, dan buka mata lebar-lebar. Tak
jarang kita melihat tongkrongan anak muda dari laki-laki, perempuan, atau
bahkan para banci. Semua itu terlihat begitu normal dan pantas-pantas saja.
Padahal itu adalah perbuatan bodoh yang menyalah gunakan emansipasi. Ada beberapa
perkataan yang terdengar benar tapi salah “namanya juga anak muda”, “perempuan
juga perlu menikmati malam”. BULLSHIT!! , tak ada kata pantas bagi
siapapun yang keluar malam tanpa manfaat baik laki-laki apalagi perempuan.
Secara
menyeluruh Emansipasi Wanita bukan
berarti wanita bisa bertindak seperti para laki-laki tapi emansipasi itu dimana
derajat perempuan sederajat dengan laki-laki. Tidak ada yang lebih tinggi
atupun lebih rendah. Tuhan menciptakan keseimbangan di dunia ini dengan adanya
perempuan dan laki-laki dengan tugasnya masing masing. Dan itu yang
diperjuangkan oleh Ibu Kartini. Perempuan bersekolah agar menjadi orang yang
tedidik di mata anak-anaknya. Dan jika bekerja hanyalah sekedar menambah
penghasilan suaminya jika memang itu kurang itupun dengan syarat jangan sampai
melupakan pendidikan bagi anak-anak. Jika pendapatan suami sudah cukup banyak
untuk apa bekerja. Lakukan kewajiban sebagai Ibu dan Istri yang baik. Karena
hidup bukan untuk materi tapi untuk rohani dan kebahagiaan. Dan kebahagiaan
bukan karena materi tapi karena kehidupan yang tenang.
Untuk
pegaulan mungkin ini dampak dari orangtua, atau dampak dari diri kalian
sendiri. Berpikirlah apa kalian pantas melakukan itu. Semua orang memang butuh
pergaulan karena memang manusia diciptakan sebagai makhluk social. Tapi
bergaullah dengan normal semua ada aturannya. Jangan seperti hewan!!!.
Bergaul kita harus memilih siapa teman kita?, dimana kita bermain?, kapan kita
bermain?.
Kesimpulannya
Jangan dengan mudahnya mengatas namakan emansipasi atas semua perbuatan kalian.
Ibu Kartini berpendidikan dan tidak melupakan pendidikan anaknya. Ibu Kartini
bersosial tapi dia tidak keluyuran yang tidak bermanfaat dan tau waktu. Ibu
Kartini memperjuangkan hak kalian tapi kenapa kalian menyalahgunakannya. Apakaliantidakpunyaotak?? Andai saja Ibu Kartini sekarang masih hidup, mungkin dia akan
menyesal memperjuangkan hak itu.
Itu dia
artikel gueh, Sekian dulu yaa :D Terima
kasih sudah membaca. Maaf jika ada kata yang kasar dan menyakitkan. Semoga ini
bermanfaat. Arigto Gozaimasu \(^_^)/